Diamlah! kecuali ada darurat syar'i yang memaksa. Nabi bersabda "siapa yang senang pada keselamatan, maka sebaiknya dia selalu diam".
alustadz Qusyairy berkata "paling utamanya kaum yaitu mereka yang diam tentang apa saja yang mereka ketahui". Sungguh, berbicara adalah malapetaka. Bicara karena kebahagiaan nafsu, menampakkan ingin dipuji dan suka menghiasi ucapan adalah termasuk bahayanya kalam (bicara).
Abu Bakar bin Iyasy berkata "banyak bicara bisa menggersangkan kebaikan seperti tanah yang menyerap air"
al Fadil berkata "orang yang menghitung-hitung antara amal dan bicaranya, maka dia akan sedikit bicaranya"
Ulama' tidaklah mewariskan hikmah kecuali dalam diam dan berfikir. Waro' dalam bicara lebih berat daripada waro' dalam makanan dan pakaian.
Ulama benar-benar sepakat bahwa Cahaya Tuhan bisa hilang dari seseorang ketika dia bicara yang sia-sia dan hatinyapun menjadi gelap.
Sesungguhnya ketika salah satu rukun thoriqoh ambruk maka rukun yang lain akan ikut ambruk. Ulama bertutur bahwa rukun thoriqoh yang paling pokok ada 4: rasa lapar, tidak tidur malam, uzlah (menyendiri) dan DIAM. Selain itu adalah cabang.
Ulama' menembangkan sya'ir;
tempat kekuasaan
rukunnya terbagi
kitalah yang melakukan perubahan
didalamnya
antara diam, selalu menyendiri, lapar
serta tidak tidur malam
semua itu adalah perbuatan yang bersih
dari noda yang cela
by Syafii ppfu manggisan jember (asli)
TANG CATATAN
FaThul Qolbi
Assalamualaikum....
dalam "Republik Hati" ada berbagai suku yang menghuni; ada suku malaikat, suku syetan, dan bahkan Tuhanpun bisa ditemukan didalamnya......
dalam "Republik Hati" ada berbagai suku yang menghuni; ada suku malaikat, suku syetan, dan bahkan Tuhanpun bisa ditemukan didalamnya......
TANG COPYAN
Diposting oleh
manggisankita
15 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)